Wednesday, April 14, 2010

Mata Kuliah LeaderShip

LEADERSHIP





Penulis
Nama : Dwi Des Saputra
NPM : 0711011011

Mata kuliah : Leadership
Dosen : Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A.















Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Lampung
Bandarlampung
2010


Latar belakang

Kepemimpinan harus dapat mendesain tata kelola organisasi yang baru untuk dapat memuaskan seluruh stakeholdernya. Realitas keberagaman dalam berbagai bidang seperti konsumen, persaingan, negara (country), mata uang (currency) dan bahkan budaya (Culture), menuntut kapabilitas pemimpin yang dapat berpikir lintas budaya, lintas fungsi, lintas kapabilitas, lintas bahasa dan sebagainya demi kesuksesan organisasi. Pada saat yang sama pemimpin juga diharapkan dapat berpikir keluar dari tata nilai dan budaya organisasi yang memang sudah tidak relevan. Sebaliknya pemimpin harus berani berfikir beda untuk menciptakan peluang dan mewujudkan mimpi organisasi
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

Permasalahan

Kepemimpinan Tumpak Hatorangan Panggabean di KPK disoal
Selasa, 23/02/2010 16:25:29 WIBOleh: Anugerah Perkasa
JAKARTA: Kepemimpinan Ketua Pelaksana Tugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tumpak H. Panggabean dipertanyakan terkait dengan tidak adanya informasi baru mengenai proses penyelidikan komisi itu terhadap dugaan korupsi Bank Century. Hal itu disampaikan Koordinator Komite Aksi Pemuda Anti Korupsi (Kapak) Hari Purwanto dalam unjuk rasa di Gedung KPK, Jakarta, hari ini. Sekitar 100 pengunjuk rasa melakukan demonstrasi mempertanyakan tindak lanjut penyelidikan kasus Bank Century di KPK. "Apakah KPK telah menjadi kepanjangan tangan pemerintah di bawah pimpinan Tumpak Panggabean dalam kasus Bank Century? KPK adalah lembaga independen," ujar Hari, saat berorasi. Menurut dia, Kapak mengkhawatirkan penyelidikan yang dilakukan oleh KPK karena belum adanya titik terang terkait proses tersebut. Hari mengungkapkan komisi itu harus terus didesak untuk menuntaskan skandal tersebut.

Selain itu, Hari menyatakan pihaknya mengingatkan adanya lobi-lobi yang dilakukan fraksi di DPR terkait dengan Pansus Angket Bank Century. Menurut dia, hal itu dikhawatirkan justru berakhir dengan hasil yang tidak mendukung terbongkarnya kasus Bank Century. Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Danang Widoyoko sebelumnya mengatakan hingga hari ini KPK belum mengumumkan tentang hasil penelusuran yang dilakukan oleh komisi antikorupsi tersebut terkait dengan skandal Bank Century. “Publik belum mengetahui apa yang menjadi materi pemeriksaan saat ini. Saya kira KPK mendapatkan hambatan untuk mencari bukti terkait dengan motif perbuatan melawan hukum dalam kasus itu,” ujarnya. Menurut dia, seharusnya KPK sudah bisa mengubah status penyelidikan menjadi penyidikan yaitu dengan penetapan tersangka. Dengan cara seperti itu, sambungnya, diharapkan kesaksian mengenai motif dan perbuatan dalam kebijakan bailout terhadap Bank Century dapat terungkap.


Landasan teori


Saat seseorang memutuskan (baik secara sadar atau tidak) untuk mengikuti kepemimpinan anda, keputusan itu terutama karena satu atau dua hal berikut: karakter anda atau kemampuan anda. Mereka ingin memastikan apakah anda adalah seseorang yang pantas mereka ikuti, atau apakah anda memiliki kemampuan untuk membawa mereka pada keberhasilan. Tentu ada banyak pertimbangan, namun kali ini kita akan memusatkan perhatian pada diskusi untuk mengetahui macam-macam karakter yang membuat orang lain mengikuti kepemimpinan anda.

1--Integritas.

Integritas adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang anda katakan akan anda lakukan. Integritas membuat anda dapat dipercaya. Integritas membuat orang lain mengandalkan anda. Integritas adalah penepatan janji-janji anda. Satu hal yang membuat sebagian besar orang enggan mengikuti anda adalah bila mereka tak sepenuhnya merasa yakin bahwa anda akan membawa mereka menuju ke tujuan yang anda janjikan. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang mempunyai integritas? Bila ya, maka anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

2--Optimisme.

Takkan ada orang yang mau mengikuti anda bila anda memandang suram masa depan. Mereka hanya mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan dan memberitahukan pada mereka bahwa di depan sana terbentang tempat yang lebih baik, dan mereka dapat mencapai tempat itu. Apakah anda melihat gelas itu separuh kosong? Bila ya, anda adalah seorang pesimis. Apakah anda melihat gelas itu separuh berisi? Bila ya, anda adalah seorang optimis. Apakah anda melihatnya sebagai segelas penuh; yaitu separuh berisi air dan separuh lagi berisi udara? Maka anda adalah seorang yang super optimis. Apakah anda dikenal sebagai seorang yang optimis? Bila ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

3--Menyukai perubahan.

Pemimpin adalah mereka yang melihat adanya kebutuhan akan perubahan, bahkan mereka bersedia untuk memicu perubahan itu. Sedangkan pengikut lebih suka untuk tinggal di tempat mereka sendiri. Pemimpin melihat adanya kebaikan di balik perubahan dan mengkomunikasikannya dengan para pengikut mereka. Jika anda tidak berubah, anda takkan tumbuh. Apakah anda anda dikenal sebagai seseorang yang memicu perubahan? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

4--Berani menghadapi resiko.

Kapan pun kita mencoba sesuatu yang baru, kita mengambil resiko. Keberanian untuk mengambil resiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat penting. Kebanyak orang menghindari resiko. Karena itu, mereka bukan pemimpin. Para pemimpin menghitung resiko dan keuntungan yang ada di balik resiko. Mereka mengkomunikasikannya pada pengikut mereka dan melangkah pada hari esok yang lebih baik. Apakah anda dikenal sebagai seorang yang berani mengambil resiko? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

5--Ulet.

Kecenderungan dari pengikut adalah mereka menyerah saat sesuatunya menjadi sulit. Ketika mereka mencoba untuk yang ke dua atau ke tiga kalinya dan gagal, mereka lalu mencanangkan motto, "Jika anda gagal di langkah pertama, sudahlah menyerahlah dan lakukan sesuatu yang lain." Jelas saja mereka melakukan itu, karena mereka bukan pemimpin. Para pemimpin itu tahu apa yang ada di balik tembok batu, dan mereka akan selalu berusaha menggapainya. Lalu mereka mengajak orang lain untuk terus berusaha. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang ulet, tangguh, dan berdaya tahan tinggi? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

6--Katalistis.

Seorang pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan orang lain untuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari zone kenyamanan dan bergerak menuju tujuan mereka. Mereka mampu membangkitkan gairah, antusiasme, dan tindakan dari para pengikut. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang mampu menggerakkan orang lain? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

7--Berdedikasi/komit.

Para pengikut menginginkan seseorang yang lebih mencurahkan perhatian dan komit ketimbang diri mereka sendiri. Pengikut akan mengikuti pemimpin yang senantiasa bekerja dan berdedikasi karena mereka melihat betapa pentingnya pencapaian tugas-tugas dan tujuan. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang komit dan senantiasa mencurahkan perhatian anda pada tujuan? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa. (090501)















Hubungan klausal antar variabel kunci leadership





Characteristics of the Situation

Posisi kekuasaan dan otoritas pemimpin
Tugas struktur dan kompleksitas
Tugas interdependensi
Ketidakpastian lingkungan


Characteristics of the Leader

Ciri (motif, kepribadian, nilai-nilai)
Keyakinan dan optimisme
Keterampilan dan keahlian
Perilaku
Integritas dan etika
Pengaruh taktik







Characteristics of the Follower

Ciri (gaya, kebutuhan, nilai-nilai)
Keyakinan dan optimisme
Keterampilan dan keahlian
Kepercayaan pada pemimpin
Tugas komitmen dan upaya
Kepuasan dengan pekerjaan dan pemimpin
Perilaku


Pemimpin adalah seseorang yang mampu untuk mempengaruhi dan memotivasi para anggota kelompoknya untuk mau melakukan tindakan-tindakan guna mencapai tujuan dari kelompok itu. Banyak orang bisa menjadi pemimpin. Namun, berapa banyak yang bisa memimpin dengan sukses sekaligus menjadi inspirasi bagi orang banyak? Perubahan ekonomi, termasuk krisis global, mau tak mau banyak memberi perubahan bagi perusahaan. Banyak perusahaan yang memilih untuk mencari karyawankaryawan dengan keterampilan tinggi dan ide-ide segar agar perusahaan bisa bersaing di dunia industri. Kondisi ini tidak hanya terjadi di perusahaan-perusahaan besar atau multinasional. Bahkan perusahaan yang lingkupnya lokal pun, lebih senang memilih karyawan yang punya keterampilan tinggi. Maka siapa pun karyawan yang hanya memiliki kemampuan yang dimiliki atau keahlian pas-pasan, jika sudah pasti tidak akan mampubersaing.

Tentu saja banyak orang yang merasa tidak nyaman dengan hal ini. Meski begitu, tak ada pilihan lain selain mengikuti arus yang berlaku. Martha C Wilson, pendiri dan CEO Transformation Systems, perusahaan yang fokus pada strategi eksekutif dan organisasi, menyatakan bahwa setiap orang sebenarnya memerlukan perubahan dalam hidupnya. Dalam pekerjaannya, dia pun mengaku banyak membantu para karyawan dan para pemimpin untuk melakukan perubahan yang radikal dalam perusahaannya. "Tak peduli bidang pekerjaan Anda, tujuan perubahan tersebut jelas, yaitu memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu semaksimal mungkin dengan risiko seminimal mungkin. Jika ini bisa dilakukan, bahkan mereka yang tidak menyukai semua perubahan yang dimiliki jika dia akan mau melakukannya

Menerima perubahan yang berkelanjutan

Perubahan yang menguntungkan hanya akan terjadi jika perubahan tersebut berjalan terusmenerus atau berkelanjutan. Namun, perubahan yang terlalu cepat justru akan memakan ?ongkos? yang mahal dan membuat perubahan terbaik tidak akan mudah dicapai.

"Cara terbaik ialah dengan melakukan perubahan kecil tiap hari. Ciptakan dalam diri Anda atau dalam budaya perusahaan, yang menekankan perubahan yang kecil, tapi terus-menerus dan berhubungan satu dengan yang lain," tegas Wilson. Tentu saja hal ini tidak mudah untuk dilakukan. Pilihannya hanya ada dua, sukses atau gagal. Nah, agar perubahan yang dijalankan bisa berjalan sukses, yang terlebih dahulu harus diubah ialah gaya kepemimpinannya. Dengan kata lain, sang pemimpinnya lah yang harus terlebih dahulu mengubah dirinya. Pemimpin di sini bisa berarti segala hal. Bahkan Anda pun bisa disebut pemimpin bagi diri Anda sendiri. Lagi pula, menurut Wilson, jika dalam satu kelompok ada orang yang memiliki keahlian lebih dibanding yang lain, maka dia bisa menjadi pemimpin. Jika hal ini terjadi pada Anda, maka gunakan kesempatan ini untuk memimpin.

Kepemimpinan yang baik ialah kepemimpinan yang dekat dengan mereka yang dipimpinnya. Jika Anda adalah seorang pemimpin dan menginginkan tim yang solid, penuh talenta dan ide-ide segar, maka sebelumnya Anda harus menunjukkan bahwa Anda memiliki ide-ide yang segar. Intinya, sebelum Anda menuntut bawahan Anda, tuntutlah diri sendiri untuk melakukan hal tersebut dan tunjukkan bahwa Anda berhasil melakukannya. Dengan begitu, bawahan Anda akan menghargai dan menaruh kepercayaan kepada Anda. Hal ini juga untuk memberikan semangat bekerja danberusaha kepada mereka.

Evaluasi diri

Agar Anda mampu memberi contoh, lakukan evaluasi diri terlebih dahulu. Coba teliti diri Anda, apakah tujuan kerja Anda sudah jelas dan fokus? Seberapa besar komitmen Anda terhadap rencana yang sudah ditetapkan? Apakah Anda punya semangat yang tinggi untuk melakukannya? "Jika Anda sudah mampu menjawab dengan jujur pertanyaanpertanyaan tersebut sekaligus mengakui kelemahan dan kelebihan Anda, maka Anda baru akan mampu membuat perubahan dalam hidup dan perusahaan Anda," tandas Wilson. Semakin Anda memahami diri sendiri, maka Anda semakin mampu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Selain itu, Anda pun akan lebih siap menghadapi rintangan saat melakukan perubahan tersebut.

Belajar dari kesalahan
Tentu saja perubahan yang terus-menerus akan membuat Anda terus-menerus belajar. Belajar berarti Anda harus siap menerima kenyataan bahwa Anda bisa saja melakukan kesalahan. Kesalahan tersebut harus melahirkan sebuah pelajaran baru bagi Anda. Selanjutnya, hikmah dari kesalahan tersebut harus bisa membuat Anda menjadi setingkat lebih baik. Yang harus diperhatikan, jika Anda gagal, maka hal ini akan berpengaruh kepada bawahan Anda. Karena itulah, Anda juga harus menanamkan pola pikir belajar terus-menerus dan tidak takut menghadapi kesalahan sebagai bagian dari jalan menuju sukses. Anda harus belajar melihat sisi lain dari kegagalan, kesalahan, ketakutan, dan kekhawatiran. Pembelajaran ini akan menuntun Anda pada kesadaran, kepedulian, dan kesabaran.
"Jika hal ini sudah Anda dapatkan, maka Anda akan menginspirasi orang-orang di sekeliling Anda. Stres bisa jadi malah akan meningkatkan energi dan semangat, kesalahan bisa menjadi pelajaran, dan Anda bisa mengartikan sebuah ketakutan menjadi suatu hal yang positif," tegas Wilson. Jika Anda bisa menularkan sikap positif ini ke banyak orang, maka Anda akan dianggap sebagai orang yang inspiratif. Sekali lagi, intinya ialah Anda harus melihat diri Anda dulu, memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu, sebelum memperbaiki dan menginspirasi orang lain. "Ingatlah, satu-satunya cara untuk menjadi pemimpin bagi orang lain, itu artinya Anda harus bisa menjadi pemimpin untuk diri sendiri dulu," tutup Wilson.(Koran SI/Koran SI/nsa)
Pembahasan
kasus bank century merupakan isu politik yang sangat dahsyat saat ini, karena kasus ini menyeret banyak nama dalam jajaran cabinet Indonesia bersatu jilid 2 yang dikomandoi oleh Presiden SBY. Kasus bank century telah bergulir dan saat ini sudah menghasilkan berbagai rekomendasi kepada Presiden, namun dalam perjalanannya kasus banyak menuai kritik pedas dari rakyat yang salah satunya adalah masalah kepemimpinan ketua pelaksana KPK yang dipimpin oleh tumpak Hatorangan Panggabean.

Banyak dari anggota LSM yang melakukan aksi demonstrasi untuk memberikan kritik pada pemimpin pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut. Karena dianggap kurang tegas dan kurang berani untuk mengambil tindakan terhadap kasus tersebut. Padahal sebagian seorang pemimpin beliau harus memiliki keberanian dalam mengambil tindakan (behavior), kredibilitas (credibility), dan memberikan sikapnya (traits). Sehingga bisa mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi.

Berbagai literatur dalam dan luar negeri, yang kuno maupun yang mutakhir, yang tradisional maupun modern, yang sederhana maupun yang canggih, mengajarkan kepada kita bahwa seorang pemimpin harus selalu memiliki kelebihan dan keunggulan dari pada rakyatnya. Berikut ini petikan pendapat para pakar negara kepemimpinan :
1. Pemimpin adalah pengaruh “. John Maxwell deskripsi satu kata, singkat dan sederhana, yang menempatkan kepemimpinan dalam jangkauan setiap orang. Kepemimpinan bukan jabatan, posisi, atau bagan alir ( Flowchart ). Kepemimpinan adalah suatu kehidupan yang mempengaruhi kehidupan lain.
2. “ Karakter adalah kekuasaan “. Booker T. Washington, yang harus dipelajari dalam pelajaran pertama adalah kepemimpinan berwawasan luas dibangun dari karakter yang hakiki. Infrastruktur karakter yang baik sangat penting untuk mendukung tingkah laku ( behavior ) yang baik. Kepercayaan dan keterlibatan pengikut akan parallel dengan level karakter kita ( pemimpin).
3. “ Karakter adalah hasil pembiasaan dari sebuah gagasan dan perbuatan, Stephen R. Covey: “. Taburlah gagasan, tuailah perbuatan. Taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan. Taburlah kebiasaan, tuailah KARAKTER. Taburlah karakter, tuailah nasib “. The Seven Habits of Highly Effective People.
4. “ NASIB merupakan sisa dari rancangan”, Branch Rickey selanjutnya menyatakan : “Orang banyak membicarakan nasib bagus dan nasib jelek, jarang sekali keberhasilan ditentukan oleh PELUANG. Orang bilang; “ Nasib baik terjadi ketika peluang sesuai dengan persiapan “.
5. “ Gunakan kekuasaan untuk membantu orang. Kita diberi kekuasaan tidak untuk meraih tujuan pribadi, atau membuat pertunjukan terbesar di dunia, dan bukan untuk mendapatkan nama. Hanya ada satu kegunaan kekuasaan yakni membantu orang.” George Bush“ Sebagai aturan, ia yang punya INFORMASI terbanyak akan sukses paling gemilang dalam hidup “. Disraeli.Pengembangan kepemimpinan adalah perjalanan sepanjang hidup, bukan kepergian singkat “. John Maxwell.
6. “ Jika pemimpin menunjukkan kecakapan, perhatian kepada orang lain secara TULUS, dan karakter yang terpuji, maka rakyat akan mengikuti.” T. Richard Chase.




KONDISI KEPEMIMPINAN NASIONAL SAAT INI

Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mendiskreditkan siapapun yang memainkan peran kekuasaan saat ini, melainkan sebagai sarana mawas diri guna perbaikan perilaku kepemimpinan nasional agar mampu membawa bangsa Indonesia kejaman baru yang penuh persaingan. Di bawah ini fenomena yang dapat ditangkap, dirasakan, dilihat dan didengar :
1. Terjadi degradasi perilaku kepemimpinan nasional, yang ditandai dengan maraknya ; saling hujat, saling fitnah, provokasi, agitasi para pengikutnya, pengingkaran kebenaran, saling jegal, menjadi pengadu domba, menjadikan massa pengikutnya setia sampai mati tanpa peduli kebenaran, keadilan dan budaya, pokoknya membalas lawan tanpa etika, menjadi pemimpin kharismatik yang memiliki pengikut fanatik.
2. Para pemimpin sebagian besar tidak mencegah pengikutnya melakukan pelanggaran : konstitusi, norma agama, adat, sosial dan etika profesi. Bahkan norma dan tata pergaulan dunia/keprotokolan diterjang tanpa malu.
3. Tidak peka ( sensitive ) terhadap aspirasi masyarakat, bahwa rakyat memerlukan ketenteraman, kenyamanan dan keadilan bukan wacana politik yang terus meruncing.
4. Tidak melakukan pendidikan politik bagi para pengikutnya, dibuktikan dengan pemahaman yang sempit terhadap keputusan politik seperti ; memorandum, penyelesaian GAM, OPM dll.
5. Setelah duduk diberbagai jabatan negara ternyata masih memposisikan diri sebagai utusan golongan, parpol dan kelompoknya, sehingga kepekaan rasa nasionalisme-nya tipis. Bahkan cenderung primodial, etnosentris dan tidak berusaha menjadi politikus maupun negarawan multicultural atau kosmopolitan.
6. Paradigma dan mind-set yang kolusif, nepotis dan koruptif semakin menjadi. Konon melebihi tindak penyimpangan di jaman ORBA yang dikecam dan dijadikan agenda reformasi untuk diberantas,
7. Keteladanan berperilaku ; ucapan, pernyataan, diplomasi dan penyelesaian masalah mendasar yang dihadapi bangsa kurang. Sense-of crisis hampir-hampir punah karena dominasi kepentingan ( interest ) pribadi, kelompok, partai dan golongan, bisnis dan rasis.
8. Tidak dapat membedakan tindakan tegas terhadap pelanggaran kedaulatan negara dengan tindakan pelanggaran HAM, adanya pro dan kontra penindakan terhadap pemberontak dan kaum separatis. Para pemimpin yang bertanggung jawab seolah tak perduli, tapi justru mengomentari bidang tugas pemimpin lain yang tak ada sangkut paut dengan kepemimpinannya.
9. Para pemimpin partai-partai, orsospol, LSM dan OKP, membungkus aktifitas politik dengan nuansa keagamaan yang cenderung memicu pertikaian antar etnik, antar sesama warga masyarakat, bahkan sesama penganut agama namun berbeda aliran politik. Dengan demikian rakyat awam sulit membedakan dengan akal rasionya mana kegiatan agama atau politik.
10. Keberagaman tingkat pendidikan formal, jurusan / profesionalisme dan legalisasi kerancuan profesionalitas dalam kepemimpinan negara ditingkat atas / Kabinet dengan mendudukkan menteri yang tak sesuai dengan bidang keahlian dan keprofesionalan. Ingat konstitusi mengharuskan berdirinya Kabinet Ahli bukan koalisi, aliansi ataupun pelangi, indikator kualitas perilaku kepemimpinan diatas membawa bangsa dan negara dalam krisis kepercayaan dan perangkap dunia ( global trap ) yang sangat parah, konon mendudukkan Indonesia diperingkat 130-an kualitas SDM di dunia.


AKTUALISASI KARAKTER KEPEMIMPINAN

1. Seraya menjalankan peranannya sebagai negarawan yang dipercaya oleh Rakyat melalui pemilu era reformasi yang semua pihak mengakui sebagai pemilu yang paling demokratis selama Indonesia merdeka, maka para negarawan harus dapat mengimplementasikan “Karakter kepemimpinan KONSTITUSIONAL“. Yakni suatu karakter kepemimpinan yang berdisiplin, demokratis, memiliki sifat hangat dalam bergaul tanpa meninggalkan etika berkomunikasi antarpersona. Suatu karakter kepemimpinan yang memiliki daya dorong bangkitnya INSPIRASI membentuk kerangka kerja pemerintahan yang memahami bahwa undang-undang harus jelas dan cukup spesifik untuk membantu terciptanya bentuk masyarakat yang ideal.
2. Dengan penuh keterbukaan pemimpin berprestasi menyalin komunikasi dua arah antar sesame pemimpin maupun dengan pengikutnya. Saat inilah pendidikan politik dapat diberikan kepada para pengikut. Seni dasar demokrasi dipersemaikan sejak dini oleh para pemimpin kepada para pengikutnya.
3. Pemimpin berkarakter tegas dalam menjalankan kewajiban kepemimpinannya., melakukan persuasi dalam membangun konsensus dengan seni mempengaruhi ( persuasif ). Mereka harus mampu memimpin orang untuk bekerja dengan cara yang tepat dan melakukan hal yang tepat.
4. Efek riak kepemimpinan merembet dan menular ke strata kepemimpinan yang dibawahnya, maka tidak heran bila para elite telah berhenti bertikai kata dan bersilaturahmi, ternyata dibawah dan daerah yang jauh dari rentang kendali organisasi pertikaian baru dimulai. Ini harus dicegah melalui pendidikan politik dengan keteladanan pemimpin yang bijak, mengendalikan lidah dan mulutnya.
5. Berkarakter memiliki gaya emosi yang istimewa, senang bergaul, secara emosi lebih ekspresif dan dramatis, lebih hangat dan lebih sosial, bebas dari prasangka buruk terhadap lawan politik, lebih kooperatif, lebih menyenangkan, lebih apresiatif dan dapat dipercaya, bahkan lebih lembutdaripada pemimpin biasa.
6. Yang berkarakter menonjol positif memiliki kemampuan visioner yang komprehensif terhadap pola-pola yang mencolok ditengah-tengah informasi yang Chaos (kacau dan membingungkan ), chaos yang tercipta secara otomatis akibat perbuatan buruk pemimpin dapat menimbulkan chaos baru yang lebih vandal dan vulgar.
7. Berkarakter mampu memadukan realitas emosi dengan apa yang mereka lihat, sehingga dapat menghasilkan pengaruh yang mendalam bagi pengikutnya dan menjadikan visi yang mampu membangkitkan inspirasi (Bill Newman ; The Ten Laws of Leadership).
8. Berkarakter terbaik memiliki ; “ Kecakapan yang dapat membangkitkan daya cipta orang lain, dan mengilhami mereka untuk bergerak kearah yang dikehendaki “, seperti dikatakan oleh Robert E. Kaplan dari Center for Creative Leadership.
9. Berkarakter terbaik mampu mengalirkan Energi. Seperti Ronald Reagan yang dikenal sebagai, “ Komunikator Ulung “ selama masa kepresidenannya, ia adalah aktor professional. Daya emosi dalam karismanya menonjolkan kemampuan mempengaruhi pendengarnya dalam debat terbuka melawan Walter Mondale.
10. Sisi negative pemimpin berkarakter kharismatik adalah mudahnya tersebar emosi kepada kelompok pengikut fanatiknya. Disini berlaku pepatah “ Ikan membusuk dari kepalanya dulu “. Perangai kasar, angkuh dan sembarangan akan mampu menjatuhkan moral kelompoknya. Birgitta Wistrand menyebutnya sebagai ; “ Ketidak mampuan menahan emosi “, ( emotional incontinence ), untuk menularnya emosi merusak yang datangnya dari atas kebawah.


CIRI – CIRI PEMIMPIN BERKARAKTER
Aktualisasi karakter kepemimpinan yang diharapkan bangsa dan negara adalah yang mampu mengantarkan anak bangsa dari ketergantungan (dependency) menuju kemerdekaan ( independency ), selanjutnya menuju kontinum maturasi diri yang komplit ke saling tergantungan
(interdependency), memerlukan pembiasaan melalui contoh keteladanan perilaku para elite politik yang bergerak di eksekutif, yudikatif dan legislatif dalam taman sari demokrasi yang kondusif. Habitat yang dapat dijadikan persemaian karakter Pemimpin itu antara lain harus dapat menumbuh suburkan dan mengembangkan perilaku dan sifat-sifat seperti :
1. Kesadaran diri sendiri (self awareness) jujur terhadap diri sendiri dan terhadap oranglain, jujur terhadap kekuatan diri, kelemahan dan usaha yang tulus untuk memperbaikinya.
2. Dasarnya seseorang pemimpin cenderung memperlakukan orang lain dalam organisasi atas dasar persamaan derajad, tanpa harus menjilat keatas menyikut kesamping dan menindas ke bawah. Diingatkan oleh Deepak Sethi agar pemimpin berempati terhadap bawahannya secara tulus.
3. Memiliki rasa ingin tahu dan dapat didekati sehingga orang lain merasa aman dalam menyampaikan umpan balik dan gagasan-gagasan baru secara jujur, lugas dan penuh rasa hormat kepada pemimpinnya.
4. Bersikap transparan dan mampu menghormati pesaing ( lawan politik ) atau musuh, dan belajar dari mereka dalam situasi kepemimpinan ataupun kondisi bisnis pada umumnya.
5. Memiliki kecerdasan, cermat dan tangguh sehingga mampu bekerja secara professional keilmuan dalam jabatannya. Hasil pekerjaanya berguna bagi dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
6. Memiliki rasa kehormatan diri ( a sense of personal honour and personal dignity ) dan berdisiplin pribadi, sehingga mampu dan mempunyai rasa tanggungjawab pribadi atas perilaku pribadinya. Tidak seperti saat ini para pemimpin saling lempar ucapan pedas terhadap rekan sejawatnya yang berbeda aliran politiknya.
7. Memiliki kemampuan berkomunikasi, semangat “ team work “, kreatif, percaya diri, inovatif dan mobilitas.
Simpulan Dan Saran
1. Kepemimpinan berkarakter ataupun karakter kepemimpinan merupakan hasil karya pendidikan, pelatihan, talentscouting dan pembiasaan, yang dipadukan dengan sinergi pembelajaran sepanjang hayat, diperkuat oleh daya nalar dan kecerdasan akal budi serta kecerdasan spritual, seraya menyelaraskan dengan irama kehidupan yang sedang berkembang dan berubah cepat tak menentu.
2. Dengan pemahaman sederhana sesungguhnya pembentukan karakter seseorang menjadi tanggung jawab semua pihak. Karenanya pemerintah, legislatif dan yudikatif bersama rakyat wajib menyediakan persemaan yang subur untuk pengembangan “ Karakter kepemimpinan – pemimpin yang berkarakter “.
Rekomendasi dari permasalahan adalah
Bahwa Kepemimpinan Tumpak Hatorangan Panggabean menerima aliran dana seperti suap dan juga di desak mundur dari jabatannya. ICW kembali mengingatkan, siapapun yang kelak direkomendasikan sebagai plt pimpinan, harus memberi prioritas pada penanganan kasus-kasus besar seperti Bank Century dan kasus dugaan suap aliran dana pemilihan deputi senior Gubernur BI. Kalau kasus ini tidak ditangani dan didorong, maka jelas bahwa mereka membawa kepentingan presiden. Dalam leadership berarti ia gagal menjalankan. Ada pun cirri- cirri kepemimpinan yang gagal yaitu
1. kurang displin
2. manajerial lemah
3. tidak mampu berpikir strategis
4. cepat berpuas diri

Mata Kuliah Komunikasi Bisnis

I. PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Instruksional Umum

Setelah perkuliahan bagian pertama atau pendahuluan dari materi Komunikasi Bisnis diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat:
1. Mengenal (cognetive) mengenai konsep komunikasi pada umumnya dan konsep komunikasi di bidang bisnis.
2. Memahami (afective) mengenai unsur-unsur yang tercakup dalam konsep komunikasi bisnis pada masing-masing pokok bahasan.
3. Mengimplementasikan (psychomotor) berupa contoh-contoh mengenai penerapan komunikasi di bidang bisnis.

1.2 Tujuan Instruksional Khusus

Setelah perkuliahan mengenai pendahuluan ini diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat mengetahui, memahami dan menjelaskan tentang:
1. Pengertian komunikasi, bisnis dan komunikasi bisnis dari berbagai sudut.
2. Latar belakang terjadinya komunikasi bisnis.
3. Peranan dan tujuan komunikasi bisnis bagi perusahaan.
4. Ruang lingkup pembahasan komunikasi di bidang bisnis.
5. Contoh-contoh secara umum komunikasi di bidang bisnis.
1.3 Pengertian Komunikasi Bisnis

Pengertian komunikasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang pada dasarnya merupakan bagian yang tak terpisahkan antara sudut pandang tertentu dengan sudut pandang lainnya. Diantara pengertian komunikasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok untuk mencapai tujuan tertentu baik tujuan individu maupun tujuan kelompok atau bersama.
2. Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi oleh komunikator kepada komunikan melalui media tertentu berdasarkan lingkungan tertentu untuk tujuan tertentu, untuk diketahui, dipahami, dilaksanakan, serta dipertanggung-jawabkan.
3. Komunikasi merupakan perwujudan dari sosiologi atau hubungan sosial, ini mengandung makna bahwa di suatu masyarakat selalu akan terjadi hubungan warganya baik hubungan secara individu maupun hubungan secara bersama sama.
4. Komunikasi merupakan salah satu fungsi manajemen, maksudnya bahwa setiap seorang manajer selalu dituntut menjalankan fungsi komunikasi dalam organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya.
5. Komunikasi merupakan kebutuhan hidup karena manusia secara individu atau secara bersama selalu memerlukan individu atau masyarakat yang lain untuk dapat mempertahankan hidupnya.
Adapun mengenai pengertian bisnis dapat diungkapkan sebagai berikut:

1. Bisnis adalah segala kegiatan atau upaya yang bertujuan untuk menciptakan keuntungan atau laba.
2. Bisnis merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh dunia rumah tangga perusahaan yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka menciptakan produk (barang atau jasa) sehingga dapat memperoleh keuntungan yang diharapkan.
3. Bisnis juga berarti pemanfaatan sumber daya baik sumber daya alam, sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya untuk dapat mencapai tujuan tertentu yang biasanya berupa laba.

Berdasarkan pengertian komunikasi dan pengertian bisnis maka dapat dirumuskan mengenai pengertian Komunikasi Bisnis adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi yang diterapkan pada bidang bisnis.
2. Proses interaksi sejak didirikannya bisnis hingga perkembangannya yang mencakup segala permasalahannya.
3. Proses interaksi antara perusahaan dengan lembaga lain yang terkait seperti konsumen, pemasok, pedagang perantara, pesaing, lembagai pemerintah, lembaga keuangan, stock holder dan lingkungannya.


1.4 Latar Belakang Komunikasi Binis

Latar belakang perlunya Komunikasi Bisnis adalah:
1. Komunikasi bisnis terjadi karena adanya kebutuhan dunia usaha dalam mewujudkan tujuannya selalu membutuhkan pihak lain agar tujuan bisnis dapat tercapai secara lebih efektif dan efisien.
2. Perbaikan komunikasi bisnis selalu diperlukan karena masih adanya berbagai hambatan, kendala atau masalah dalam menyelenggarakan kegiatan bisnis sebagai akibat kurang baiknya komunikasi dengan pihak lain yang terkait.
3. Komunikasi bisnis diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dunia usaha dalam rangka mengikuti perkembangan lingkungan seperti perkembangan teknologi, perluasan usaha sehingga perusahaan dapat menyesuaikan diri yang pada akhirnya perusahaan dapat merealisir tujuannya secara lebih efektif dan efisien.

1.5 Peranan Komunikasi Bisnis

Peranan komunikasi dalam dunis bisnis cukup besar bahkan dapat merupakan bagian yang dominan dalam mendukung tercapainya tujuan bisnis, hal itu terlihat pada berbagai hal sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh informasi yang diperlukan oleh manajer dalam mengelola bisnisnya atau dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bisnisnya.
2. Untuk mendukung terwujudnya terealisasinya tujuan perusahaan baik melalui interaksi intern (sesama karyawan perusahaan), maupun interaksi ekstern dengan pihak-pihak lain di luar perusahaan
3. Untuk menjalin hubungan antara perusahaan atau dunia usaha dengan para nasabah atau konsumen, menjalin hubungan dengan para pemasok, menjalin hubungan dengan para pedagang perantaranya, bahkan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti dengan penyandang dana (stock holder), termasuk hubungan dengan pesaingnya.
4. Untuk menjaga eksistensi perusahaan dengan perubahan lingkungan, karena perusahaan dapat selau berkomunikasi dengan pihak lain dilingkungannya dengan demikian dapat secara cepat pula melakukan perubahan yang diperlukan.
5. Untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada di perusahaan. Ini berarti karena keputusan yang diambil dapat lebih cepat maka pelaksanaan bisnis dapat lebih efektif dan efisien.
6. Untuk menciptakan saling pengertian antar unsur-unsur terkait terutama sumber daya manusia, baik intern maupun ekstern.

1.6 Tujuan Komunikasi Bisnis

Tujuan komunikasi bisnis dapat di kelompokkan menjadi tujuan secara umum dan tujuan secara khusus.

1. Tujuan Komunikasi Bisnis Secara Umum
Komunikasi Bisnis bertujuan untuk mendukung tujuan bisnis agar lebih efektif dan efisien dalam rangka memperbaiki pengelolaan bisnis.
2. Tujuan Komunikasi Bisnis Secara Khusus
Komunikasi Bisnis bertujuan untuk menciptakan interaksi atau hubungan di dalam perusahaan, hubungan antara perusahaan dengan konsumen, perusahaan dengan lembaga pemerintah, sesama dunia usaha, serta dengan lingkungan sehingga tercipta hubungan yang harmonis yang ditandai oleh tercapainya tujuan bisnis juga semakin meningkatnya pertumbuhan bisnis.

1.7 Ruang Lingkup Komunikasi Bisnis

Ruang lingkup komunikasi bisnis sedemikian luas dan komplek yang meliputi komunikasi sejak berdirinya perusahaan bahkan sebelumnya hingga pengelolaan bahkan pengembangannya serta dimungkinkan komunikasi pada saat perusahaan di likwidasi atau dibubarkan. Berkaitan dengan hal tersebut ruang lingkup komunikasi bisnis dapat diungkapkan sebagai berikut:
1. Komunikasi pada saat penentuan jenis bisnis (inovasi untuk menentukan jenis bisnis).
2. Komunikasi pada saat penentuan badan usaha, atau pada saat perusahaan didirikan sejak komunikasi dalam memenuhi syarat-syaratnya hingga komunikasi melalui prosedur tertentu untiuk memperoleh izin usaha dengan bentuk badan usaha tertentu.
3. Komunikasi pada saat penentuan lokasi, baik dalam pemenuhan syarat-saratnya maupun prosedur untuk memperoleh izin tempat usaha.
4. Komunikasi pada saat pengadaan prasarana dan sarana yang diperlukan dalam menyelenggarakian bisnis.
5. Komunikasi pada saat pembentukan organisasi dan manajemen yang akan mengelola perusahaan.
6. Komunikasi pada saat penentuan pengelolaan bisnis yang meliputi berbagai bidang, seperti:
a. Komunikasi dalam pengelolaan produksi.
b. Komunikasi dalam pengelolaan pemasaran.
c. Komunikasi dalam pengelolaan personalia.
d. Komunikasi dalam pengelolaan keuangan.
e. Komunikasi dalam pengeloaan kantor atau administrasi.
f. Komunikasi bidang-bidang lain baik intern maupun ekstern.
7. Komunikasi pada saat pengembangan bisnis atau ekspansi.
8. Komunikasi pada saat perusahaan dibubarkan atau dilikuidasi.





1.8 Soal-soal Latihan

1. Ungkapkan beberapa pengertian komunikasi, bisnis dan komunikasi bisnis dan apa yang terkandung didalamnya
2. Jelaskan berbagai alasan mengapa komunikasi bisnis diperlukan
3. Apa saja tujuan komunikasi bisnis
4. Ungkapkan ruang lingkup komunikasi bisnis.














II. KONSEP KOMUNIKASI

2.1 Tujuan Instruksional Umum

Setelah mempelajari mengenai konsep komunikasi diharapkan para mahasiswa atau peserta dapat mengenal (cognetive), memahami (affactive), dan dapat memberikan contoh-contoh mengenai komunikasi pada dunia bisnis.


2.2 Tujuan Isntruksional Khusus

Setelah perkuliahan materi konsep komunikasi ini, diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat:
1. Mengungkapkan pengertian komunikasi dari berbagai sudut pandang atau pendekatan tertentu.
2. Menjelaskan unsur-unsur yang tercakup dalam komunikasi.
3. Menjelaskan syarat-syarat komunikasi yang baik.
4. Mengungkapkan dan menjelaskan bentuk-bentuk komunikasi.
5. Mengungkapkan bentuk komunikasi dalam gambar atau bagan.
6. Mengungkapkan masalah-masalah yang sering terjadi dalam komunikasi.

2.3 Pengertian Komunikasi

Beberapa pengertian komunikasi secara umum adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok untuk mencapai tujuan tertentu baik tujuan individu maupun tujuan kelompok atau bersama.
2. Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi oleh komunikator kepada komunikan melalui media tertentu berdasarkan lingkungan tertentu untuk tujuan tertentu, untuk diketahui, dipahami, dilaksanakan, serta dipertanggungjawabkan.
3. Komunikasi merupakan perwujudan dari sosiologi atau hubungan sosial, ini mengandung makna bahwa di suatu masyarakat selalu akan terjadi hubungan warganya baik hubungan secara individu maupun hubungan secara bersama sama.
4. Komunikasi merupakan salah satu fungsi manajemen, maksudnya bahwa setiap seorang manajer selalu dituntut menjalankan fungsi komunikasi dalam organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya.
5. Komunikasi merupakan kebutuhan hidup karena manusia secara individu atau secara bersama selalu memerlukan individu atau masyarakat yang lain untuk dapat mempertahankan hidupnya.

2.4 Unsur-unsur dan Syarat-syarat Komunikasi
Komunikasi mempunyai unsur-unsur dan syarat-syarat:
No. Unsur Komunikasi Syarat Komunikasi yng baik

1. Komunikator
Secara intern: Sumber Informasi (Manajer, Atasan, Perusahaan) Secara ekstern: Konsumen, Peerusahaan pesaing, Pedagang perantara, dll). a. Mempunyai sesuatu yang komunikatif

2. Komunikan (Penerima Informasi) seperti: Para bawahan, Konsumen, masyarakat, dll. a. Sama dengan komunikator.
b. Mempunyai kemampuan menuyerap.
c. Dapat bertanggung jawab atas informasi yang diterimanya.

3. Informasi, pesan, sandi, tugas, lambang, dll. a. Jelas.
b. Tidak bertele-tele.
c. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
d. Harus menarik atau menimbulkan perhatian.

4. Media (Elektronik, cetak, visual dll). a. Disesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan organisasi.
b. Seekonomis mungkin.

5. Lingkungan Intern dan ekstern Perusahaan. a. Intern: individu yang bersangkutan dan organisasi.
b. Ekstern: alam, politik, iptek, sosbud, hankam, dan ekonomi.

6. Biaya a. Dianggarkan.
b. Tidak dianggarkan.
c. Sidak.
d. Mendadak.

7. Waktu a. Terjadwal.
b. Tidak terjadwal.
c. Tertulis.
d. Tidak tertulis.

8. Metode a. Formal.
b. Informal.
c. Tertulis.
d. Tidak tertulis.


2.5 Bentuk-bentuk Komunikasi

1. Berdasarkan Ruang Lingkupnya
a. Komunikasi intern berupa komunikasi (interaksi) antar pegawai
baik antara atasan dengan bawahan, sesama bawahan terutama
berkaitan dengan pelaksanaan tugas dalam organisasi perusahaan.
b. Komunikasi ekstern berupa komunikasi (interaksi) antara
perusahaan dengan pihak-pihak luar seperti antara perusahaan
dengan pasar/konsumen, pemasok/suplier, pedagang perantara,
penyandang dana, lembaga pemerintah, perusahaan pesaing, mitra
kerja, masyarakat dan lain lain.
2. Berdasarkan legalitasnya
a. Komunikasi formal merupakan bentuk komunikasi antar
perusahaan dengan pihak lain dan komunikasi intern dalam
perusahaan yang terprogram sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab sebagai karyawan/staf perusahaan. Dalam hal ini
komunikasi formal dapat dilakukan secara tertulis dan tidak
tertulis.
b. Komunikasi informal merupakan bentuk komunikasi yang
dilakukan baik didalam perusahaan maupun antar perusahaan
dengan pihak lain yang dilakukan secara tidak formal , seperti
melakukan koordinasi dan bentuk hubungan informal lainnya.
3. Berdasarkan wujudnya
a. Komunikasi tertulis berupa komunikasi dengan media tertentu
yang wujudnya tertulis dengan menggunakan kertas/surat dan
sejenisnya.
b. Komunikasi ti8dak tertulis berupa komunikasi lisan dan bentuk
lainnya secara tidak tertulis.
4. Berdasarkan prosesnya
a. Komunikasi input-output yaitu bentuk komunikasi yang
didasarkan pada arus informasi, maksudnya dalam arus informasi
tersebut ada sumber informasi, kemudian di proses/dianalisis
sebagai perwujudan proses pengambilan keputusan, selajutnya ada
output/keluaran perupa keputusan yang diambil yang kemudian
akan disalurkan kepada penerima informasi baik dalam organisasi
perusahaan maupun di luar perusahaan.
b. Komunikasi sesuai dengan bentuk struktur organisasi, merupakan
bentuk komunikasi yang lebih banyak digunakan di dalam
perusahaan. Bentuknya dapat berupa organiusasi garis, organisasi
fungsional, organisasi garis dan staff.
c. Komunikasi bintang, merupakan bentuk komunikasi seperti
bintang (ada titik pusat di tengah kemudian menyebar keseluruh
penjuru.

5. Berdasarkan dinamikanya
a. Komunikasi klasik/tradisional artinya komunikasi yang
menggunakan media komunikasi yang sederhana

b. Komunikasi modern merupakan bentuk komunikasi yang
menggunakan media komunikasi yang modern seperti
menggunkan elektronik, media cetak, internet dan lain-lain.

2.6 Langkah-langkah Umum Komunikasi

1. Menyiapkan tujuan bisnis.
2. Menyiapkan sarana dan prasarana komunikasi secukupnya.
3. Menentukan bentuk komunikasi yang akan dipergunakan.
4. Menyiapkan syarat-syarat komunikasi sesuai dengan kebutuhan.
5. Selalu mengadakan evaluasi terhadap komunikasi bisnis serta mengembangkannya.
6. Selalu menciptakan koordinasi antar fungsi perusahaan melalui jaringan informasi yang terpadu.

2.7 Soal-soal Latihan

1. Ungkapkan apa yang dimaksud dengan konsep komunikasi
2. Jelaskan unsur-unsur yang tercakup dalam komunikasi
3. Apa saja syarat-syarat komunikasi yang baik
4. Bagaimana langkah-langkah komunikasi


III. KEGIATAN BISNIS

3.1 Tujuan Instruksional Umum

Setelah perkuliahan mengenai “Kegiatan Bisnis” ini diharapkan mahasiswa dapat mengenal, memahami, dan dapat menerapkan serta memberikan contoh-contoh mengenai bisnis.

3.2 Tujuan Instruksional Khusus

1. Agar mahasiswa atau peserta dapat mengungkapkan pengertian bisnis
2. Agar mahasiswa atau peserta mampu menjelaskan latar belakang terjadinya bisnis.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui berbagai tujuan bisnis.
4. Agar mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk perusahaan.
5. Agar mahasiswa atau peserta dapat menjelaskan langkah-langkah dalam berbisnis.

3.3 Pengertian

1. Bisnis adalah segala aktivitas dalam memperoleh pendapatan atau laba.
2. Perusahaan adalah rumah tangga yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi untuk memperoleh data.
3. Badan Usaha adalah pendekatannya melalui instansi atau lembaga dengan tujuan tertentu.
4. Badan usaha dibagi menjadi 2 menurut tujuannya, yaitu:
a. Profit motif.
b. Public service.

3.4 Langkah-langkah Bisnis

1. Menganalisis lingkungan untuk menentukan jenis bisnis (inovasi)
Sebagai langkah awal dalam berbisnis adalah penentuan jenis bisnis. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang tercakup dalam lingkungan bisnis, baik lingkungan intern maupun lingkungan ekstern. Dalam hal ini dilakukan riset (penelitian) untuk memperoleh data atau informasi. Setelah informasi masuk maka dilakukan analisis secara kualitatif maupun kuantitatif seperti penentuan bisnis berdasarkan historis, musiman, kebudayaan dan lain-lainnya.
2. Menentukan bentuk badan usaha atau perusahaan.
Dasar pertimbangan dipilihnya bentuk perusahaan tertentu antara lain:
a. Besar kecilnya laba yang diharapkan atau tujuan yang hendak dicapai.
b. Kemampuan yang dimilikinya berupa faktor-faktor produksinya.
c. Sumber daya yang dikuasainya baik sumber daya alam, manusia, dan lain-lain.
d. Lingkungan perusahaan, baik lingkungan alam, lingkungan ekonomis maupun lingkungan nonekonomis; baik yang berasal dari dalam perusahaan maupun yang berasal dari luar perusahaan.
e. Faktor-faktor khusus tertentu lainnya.
Bentuk perusahaan yang dapat dipilih dapat beraneka ragam seperti:
a. Berdasarkan Bidang Usaha, jenis perusahaan adalah:
- Bidang usaha Agraris.
- Bidang usaha Industri.
- Bidang usaha Ekstraktif.
- Bidang usaha Perniagaan
- Bidang usaha Jasa.
b. Berdasarkan Badan Hukum yang dimilikinya atau berdasarkan cara pendiriannya.
- Perusahaan Perseorangan.
- Perusahaan Firma (Fa)
- Perusahaan Commanditer Venotschap (CV)
- Perusahaan Perseroan Terbatas (PT)
- Koperasi.
- Yayasan.
c. Berdasarkan Kerjasama, bentuk perusahaan antara lain adalah:
- Kartel.
- Concern
- Holding Company.
- Joint Venture.
- Asosiasi
- Merger
d. Berdasarkan Proses
- Perusahaan yang prosesnya analisis (menguraikan)
- Perusahaan yang prosesnya sintesis (mengkombinasikan beberapa input untuk membuat satu output
- Perusahaan berupa pabrik.
- Perusahaan Jasa.
3. Penentuan Lokasi Bisnis
Setelah penentuan bentuk perusahaan maka langkah berikutnya adalah penentuan lokasi bisnis yang merupakan tempat dimana bisnis diselenggarakan, oleh karenanya perlu ditentukan lokasi bisnis yang baik atau yang strategis Lokasi bisnis yang baik adalah lokasi yang mendukung tercapainya tujuan bisnis, untuk itu perlu memperhatikan faktor-faktor yang mendukung kesuksesan bisnis seperti:
- Pasar (demand potencial)
- Bahan baku
- Tenaga kerja
- Transportasi
- Bank atau Lembaga Keuangan
- Listrik
- Air
- Pajak atau sewa
- Peraturan Pemerintah
- Kebudayaan
- Alam
4. Pengadaan sarana dan prasarana bisnis
Kegiatan bisnis setelah penentuan lokasi adfalah pengadaan prasarana dan sarana bisnis sesuai dengan jenis bisnisnya seperti gedung, mesin, kendaraan, peralatan, perlengkapan dan lainnya. Dalam pengadaannya berprinsip efektif dan efisien.
5. Menyusun organisasi dan manajemen
Dalam berbisnis diperlukan organisasi dan manajemen yang baik sebagai cerminan pengelolaan bisnis. Dalam organisasi dan manajemen diterapkan fungsi-fungsi manajemen sejak perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga pengawasan dan pengendalian dalam melaksanakan aktivitas bisnis.
Pelaksanaan manajemen dalam bisnis dilakukan secara umum atau menyeluruh dan juga dilakukan secara khusus pada masing-masing jenis kegiatan atau fungsi perusahaan seperti manajemen di bidang produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen sumberdaya manusia, manajemen keuangan, manajemen perkantoran dan lain-lain. Keseluruhan penerapan manajemen pada berbagai aktivitas bisnis tersebut sebaiknya dilakukan secara terpadu dan konsisten.

6. Pengelolaan bisnis
Setelah bisnis ditentukan, bentuk perusahaan dan lokasi bisnis sudah ditentukan dan disiapkannya prasarana dan sarana bisnis maka langkah selanjutnya adalah pengelolaan bisnis yang meliputi:
a. Pengelolaan Produksi.
b. Pengelolaan Pemasaran.
c. Pengelolaan Personalia.
d. Pengelolaan Keuangan.
e. Pengelolaan Administrasi.
f. dan lain-lainnya.
7. Pengembangan bisnis.
Dalam pengelolaan bisnis selalu mengarah pada pengembangan, maksudnya adalah bahwa dalam berbisnis selalu berusaha menjadi lebih besar lagi, biasanya melalui berbagai kerjasama baik dibidang permodalan, produksi, pemasaran dan manajemen.
8. Pembubaran bisnis.
Salah satu yang selalu dihindarkan dalam berbisnis adalah pembubaran bisnis, walaupun suatu saat masih dimungkinkan pembubaran bila bisnisnya berbentuk kerjasama yang habis masanya.


3.5 Soal-soal latihan

1. Jelaskan pengertian bisnis
2. Mengapa orang menyukai bisnis bahkan pemerintahpun mendukung tumbuh dan berkembangnya bisnis
3. Apa saja tujuan bisnis
4. Apa saja dasar pertimbangan pemilihan bentuk bisnis tertentu.
5. Jelaskan bentuk-bentuk perusahaan
6. Dimana sebaiknya lokasi bisnis ditentukan
7. Apa saja yang harus dikelola dalam berbisnis dan berikan penjelasannya.














IV. IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DI BIDANG BISNIS

4.1 Tujuan Instruksional Umum

Secara umum, setelah perkuliahan materi ini diharapkan para mahasiswa atau peserta dapat mengenal, memahami dan memberikan contoh-contoh mengenai pengelolaan bisnis baik di bidang produksi, pemasaran, keuangan, personalia, perkantoran atau administrasi dan lain-lainnya.

4.2 Tujuan Instruksional Khusus


Secara khusus, setelah perkuliahan bagian ini diharapkan mahasiswa atau peserta dapat:
1. Menjelaskan bidang-bidang komunikasi bisnis
2. Menjelaskan bentuk-bentuk komunikasi dalam pengelolaan bisnis
3. Memberikan contoh-contoh komunikasi dalam pengelolaan bisnis
4. Menjelaskan berbagai maslah atau kendala dalam komunikasi pada saat pengelolaan bisnis
5. Mengungkapkan berbagai pengaruh lingkungan dalam pengelolaan komunikasi bisnis
6. Membuat matrik mengenai komunikasi pada masing-masing pengelolaan bisnis.
4.3 Penerapan komunikasi pada saat penentuan atau pemilihan jenis bisnis.

1. Komunikasi pada saat mempersiapkan syarat-syarat bisnis.
a. Teknis, yaitu bagian-bagian atau pihak-pihak yang harus dihubungi dalam rangka pembukaan usaha.
b. Administrasi, berupa proposal yang akhirnya berbentuk AD/ART yang berisi tentang:
~ Nama perusahaan.
~ Organisasi.
~ Pengurus.
~ Ekonomis, yaitu perhitungan evaluasi proyek tentang hasil yang akan dicapai.
~ Alamat.
~ Keanggotaan.
~ Permodalan.
2. Komunikasi pada saat menyelenggarakan atau mengikuti prosedur.
Contoh prosedur dalam mempersiapkan SIUP:
a. Mempersiapkan syarat-syarat.
b. Menentukan tahap-tahap untuk menghubungi lembaga atau individu terkait.
c. Melakukan komunikasi pada lembaga yang mengeluarkan legalitas Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP).
d. Mengevaluasi SIUP.
Unsur-unsur yang terkait dalam memperoleh SIUP adalah:
a. Lembaga Negara.
b. Departemen Perdagangan Industri.
c. Nomor SIUP.
d. Nama Organisasi NPWP.
e. Penanggung Jawab.
f. Bidang Usaha.
g. Jenis Kegiatan Usaha.
h. Tidak Digunakan Untuk Industri Lain.
i. Berlaku di Seluruh Indonesia.
Pola matrik SIUP dapat dilihat dalam Tabel di bawah ini:

Uraian Informasi Tujuan Sasaran Media Metode Biaya Waktu Ket
Pendirian perusahaan pada saat SIUP -SWOT
-Kebutuhan
Pasar
-Syarat
-Prosedur Menentu kan jenis bisnis -Intern
-Masy.
-Pedagang
-Pers
-Notaris
-Lembaga -Cetak
-Elektro.
-Surat
-Telepon
-Tertulis -Formal
-Informal Dianggarkan Terencana -Lingku
ngan
-Biro
krasi

3. Komunikasi pada saat memilih lokasi bisnis.
a. Tempat sebagai pusat kegiatan administrasi manajerial perusahaan.
b. Tempat para nasabah menghubungi perusahaan.
c. Tempat perusahaan berupa kantor, gudang, dan pabrik.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan:
a. Pasar.
b. Bahan baku.
c. Tenaga kerja.
d. Transportasi.
e. Bank.
f. Listrik.
g. Air.
h. Pajak.
i. Peraturan Pemerintah.
j. Kebutuhan.
k. Alam.
4. Komunikasi pada saat pengadaan sarana dan prasarana.
a. Faktor yang harus dipertimbangkan:
- Kapasitas.
- Lay out yang digunakan.
- Ketahanan kualitas.
- Sumber daya manusia yang mengoperasikan.
- Harga.
- Cara pemeliharaan.
- Cara memperoleh.
- Bentuk pelayanan yang sigap.
- Administrasi.
b. Jenis sarana dan prasarana.
Berbeda-beda untuk masing-masing jenis bisnis.



c. Bentuk komunikasi dapat dilihat dalam Tabel di bawah ini.
Informasi Sasaran Sumber Informasi Media Metoda Baiya Waktu
-Kapasitas
-Ketahanan
-Metode
-Kualitas Memilih S/P yang sesuai dengan kebutuhan (ekonomis) -Pabrik
-Pedagang
-Distributor
-Perusahaan
Lain
-Ekstern -Brosur
-Koran
-Elektronik -Tertulis
-Langsung
-Tidak
Langsung
-Formal
-Informal Dianggarkan Terencana

4.4 Komunikasi Bidang Produksi

1. Pengertian
a. Produksi adalah kegiatan meningkatkan nilai produk, kegiatan menciptakan produk dari input menjadi output.
b. Produk adalah hasil kegiatan produksi.
c. Produktivitas adalah kemampuan sejumlah input untuk menghasilkan output.
d. Produktif adalah kegiatan S/P atau faktor-faktor produksi yang dapat memberikan manfaat.
e. Produsen adalah orang atau lembaga yang menciptakan produksi.
2. Langkah-langkah pengelolaan produksi.
a. Penentuan target produksi.
- Berkoordinasi dengan bagian pemasaran.
- Menyesuaikan diri antara bagian produksi dengan pemasaran.
- berdasarkan kapasitas mesin yang terpasang.
- Penentuan target produksi dapat ditentukan sesuai dengan permintaan konsumen yang langsung datang ke bagian produksi.
- Berdasarkan pola produksi.
c. Merencanakan penggunaan faktor produksi.
- Bahan baku.
- Tenaga kerja.
- Alat produksi tahan lama.
- Lay out.
- Work condition.
- Biaya produksi.
d. Merencanakan routing, scheduling, dispatching, follow up, inspection, dan produksi.
e. Menyusun organisasi produksi.
- Membagi habis pekerjaan di bidang produksi.
- Ada komposisi input.
f. Menyusun organisasi produksi.
- Melaksanakan berbagai strategi di bidang produksi sesuai dengan kemampuan lingkungan dan masalah yang dihadapi.
g. Mengendalikan produksi.
- Pengendalian proses.
- Pengendalian tenaga kerja.
- Pengendalian mesin dan peralatan.
- Pengendalian bahan baku.
- Pengendalian kualitas.
3. Bentuk-bentuk komunikasi pada saat pengelolaan produksi
a. Pada saat penentuan target produksi.
- Intern
# Hasil riset bagian pemasaran.
# Hasil rapat intern perusahaan.
# Hasil proyeksi bagian R dan D.
# Hasil analisis SWOT dari bagian produksi.
- Ekstern
# Sertifikat dan ISO.
# Hasil rapat koordinasi SWOT dari bagian produksi.
b. Pada saat penentuan faktor produksi.
- Intern: berupa hasil rapat tentang faktor produksi yang akan digunakan, berupa informasi tentang bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan peralatan.
- Ekstern: berupa brosur atau pengumuman lain.
c. Pada saat penentuan routing, scheduling, dan dispatching.
- Birokrasi.
- Regulasi.
- Koordinasi.
d. Pada saat pengorganisasian produksi melalui pembagian tugas.
e. Pada saat pelaksanaan produksi.
f. Pada saat pengiriman produksi.
4.5 Komunikasi Bidang Pemasaran

1. Pendahuluan
Pasar adalah individu atau lembaga yang mempunyai keinginan dan kemampuan untuk merealisir kebutuhannya.
Pemasaran adalah serangkaian kegiatan manusia yang diarahkan untuk mempermudah proses pertukaran demi tercapainya kepuasan sasaran perusahaan.
Fungsi pemasaran:
a Fungsi Umum
Merealisir volume penjualan demi tercapainya sasaran perusahaan.
b Fungsi Khusus
Melaksanakan sembilan fungsi manajemen.


2. Kegiatan Pemasaran
a. Melaksanakan riset pemasaran untuk memperoleh informasi tentang demand, potensial, dan target pesanan yang akan dituju.
b. Menyerahkan informasi hasil riset pemasaran kepada pimpinan dan bagian lain yang terkait.
c. Menentukan harga jual produk melalui koordinasi dengan bagian produksi untuk memperoleh informasi harga pokok produksi.
d. Menentukan dan melaksanakan promosi.
e. Menentukan dan menyelenggarakan pendistribusian barang yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pasar.
f. Melakukan berbagai pengorganisasian untuk setiap kegiatan pemasaran.
g. Melakukan evaluasi atau pengawasan, pengendalian, atau kegiatan pemasaran
3. Bentuk-bentuk komunikasi dalam pengelolaan pemasaran.
a. Pada saat menganalisis lingkungan maka bentuk komunikasinya berupa riset pasa yang dilakukan secara observasi, wawancara, dokumentasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara formal maupun informal dan baik secara tertulis maupun tidak tertulis dengan waktu terjadwal maupun tidak terjadwal.
b. Pada saat penentuan produk maka bentuk komunikasinya dapat berupa:
- Rapat penentuan jenis produk
- Pertemuan dalam menganalisis kebutuhan konsumen atau masyarakat
- Sesuai dengan pesanan konsumen baik tertulis masupun lisan
- Laporan dari para bawahan mengenai kemampuan faktor-faktor produksi yang dimiliki perusahaan.
- Sesuai dengan ketentuan standardisasi /ketentuan yang berlaku baik yang dkeluarkan oleh pemerintah, lembaga asosiasi dan lain-lain.
c. Pada saat penentuan harga jual bentuk komunikasinya berupa:
- Koordinasi dengan bagian produksi untuk mengetahui biaya-biaya yang telah dikeluarkan.
- Mendengarkan laporan dari bagian pemasarzan mengenai biaya distribusi, biaya promosi dan biaya-biaya lainnya.
- Kesepakatan mengenai diskon yang akan diberikan.
- Cara penyerahan barang yang terjadi.
- Cara pembayaran yang dilakukan dan lain-lain termasuk informasi dari luar perusahaan seperti daya beli masyarakat, harga pesaing dan ketentuan pemerintah serta lingkungan lainnya.
Berdasarkan hasil komunikasi tersebut ditetapkan harga berupa label harga atau harga diungkapkan secara lisan sewaktu tawar-menawar dengan pembeli dan lainnya seperti daftar harga barang-barang yang dijual perusahaan.
d. Komunikasi pada saat menyelenggarakan promosi berupa:
- Koordinasi intern pada saat rapat untuk menentukan jenis promosi.
- Melakukan hubungan dengan pihak-pihak yang menyediakan media promosi seperti surat kabar, televisi, media cetak lainnya.
- Melakukan pemasangan bentuk-bentuk promosi seperti :
# Personnal selling
# Advertising
# Publikasi
# Promosi penjualan
Media yang lazim digunakan dalam promosi seperti komunikasi langsung door to door oleh personal selling, billboard, spanduk, televisi, pameran, brosur, iklan di koran, dan lain-lain.

4.6 Komunikasi Bidang Personalia

1. Fungsi dan peranan dalam bisnis.
Bidang personalia adalah salah satu bidang dalam perusahaan yang mengatur masalah kepegawaian. Pegawai adalah seluruh karyawan atau tenaga kerja yang menjadi faktor pendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya yang peranannya dapat sebagai tenaga ahli, manajer, pelaksana atau sesuai dengan jabatan yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Kegiatan personalia.
a. Merencanakan segala sesuatu mengenai personalia yang meliputi perencanaan diskripsi jabatan, rasio jabatan, spesifikasi jabatan, peraturan kepegawaian, struktur organisasi, dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah kepegawaian
b. Penerimaan pegawai baik yang berasal dari sumber intern maupun sumber ekstern dan melalui berbagai seleksi (seleksi administrasi, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, kejiwaan, performance, referensi, moral, sikap dan lain-lain).
c. Penempatan pegawai dengan prinsip The right men on the right place (penempatan pegawai sesuai dengan kempuannya). Melalui masa orientasi, masa percobaan, dan masa menjadi pegawai tetap.
d. Pelatihan pegawai baik yang diselenggarakan di dalam perusahaan yang bersangkutan maupun dengan cara bekerjasama dengan pihak lain dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pegawai.
e. Mutasi dan promosi pegawai merupakan usaha untuk memindahkan pegawai dari jabatan yang satu ke jabatan yang lain dengan maksud: mengurangi kejenuhan, memberikan kenaikan jabatan, memberikan sanksi pegawai atau untuk tujuan-tujuan tertentu.
f. Pemberian balas jasa baik fisik seperti gaji, upah, berbagai tunjangan, perumahan, kendaraan, dan bentuk imbalan lain yang didasarkan atas prestasinya atau jasanya atau masa kerjanya dan lain-lain, maupun imbalan non fisik seperti penghargaan, keryawan teladan, sanjungan atau pujian bagi karyawan yang berhasil dan lain-lain.
g. Pembinaan, bimbingan, dan konseling dalamn rangka membina hubungan kerja agar selalu tercipta hubungan kerja yang harmonis, melalui pembinaan jasmani maupun pembinaan rohani.
h. Menyelenggarakan pemutusan hubnungan kerja sesuai dengan peraturan yang ada dan dengan segala konsekwensinya.
3. Bentuk komunikasi bidang personalia.
Bentuk komunikasi bidang personalia seperti Rapat perencanaan kebutuhan pegawa, penyusunan diskripsi jabatan dan lainnya, komunikasi pada saat penerimaan pegawai, penempatan pegawai, mutasi dan promosi jabatan, pemberian imbalan , pembinaan dan pemutusan hubungan kerja, yang komunikasinya dapat secara formal, informal, tertulis, tidak tertulis, langsung mapun tidak langsung dengan menggunakan berbagai media baik media cetak, elektronik, visual dan lain-lain.

4.7 Komunikasi Bidang Keuangan

1. Pendahuluan
Uang adalah suatu legal yang berfungsi sebagai:
a. Alat pembayaran.
b. Alat penimbun kekayaan.
c. Alat spekulasi dan berjaga-jaga.
2. Pembelanjaan perusahaan.
Dalam pengelolaan keuangan perusahaan terdapat berbagai istilah seperti :
a. Pembelanjaan perusahaan merupakan kegiatan mencari dan mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan perusahaan dengan prinsip efektif dan efisien.
b. Pembelanjaan pasif adalah kegiatan mencari dana sesuai dengan
kebutuhannya.
c. Pembelanjaan aktif adalah kegiatan mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan dengan prinsip efektif dan efisien.
3. Latar belakang pengelolaan keuangan perusahaan.
a. Adanya tujuan perusahaan berupa laba maksimum, namun kemampuan dananya terbatas sehingga perlu pengaturan keuangan.
b. Kemungkinan adanya penyimpangan.
c. Perlunya tertib administrasi bidang keuangan.
4. Langkah-langkah pengelolaan keuangan.
a. Merencanakan keuangan perusahaan yang meliputi :
- Penentuan kebutuhan perusahaan melalui penilaian terhadap aktiva tetap dan aktiva lancar yang dibutuhkan perusahaan
- Penentuan sumber-sumber dana yang akan dimamfaatkan untuk membelanjai kebutuhan perusahaan
- Penentuan anggaran perusahaan yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran selama periode tertentu
- Menyiapkan pengandalian intern seperti pegawai yang profesional dan jujur, struktur organisasi yang baik yang tidak menggambarkan jabatan rangkap pada jabatan yang strategis, prosedur yang baik, tanda tangan yang benar oleh pejabat yang berwenang, dokumen yang lengkap dan syak dan kebijakan perusahaan yang baik.
b. Menyusun struktur keuangan yang rasional dengan cara menyusun sumber dan alokasi dana yang mencerminkan posisi keuangan yang wajar dan logik serta rasional.
c. Melaksanakan sistem akuntansi dengan proses akuntansi yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi sejak adanya transaksi yang dokumnetasinya jelas, pencatatan di buku harian atau jurnal, mengklasifikasikan dalam buku besar yang baik, mengikhtisarkan keuangan perusahaan dalam neraca lajur yang didalamnya terdapat neraca percobaan, neraca penyesuaian, neraca rugi laba, neraca akhir kemudian dilaporkan dalam neraca, perkiraan rugi laba dan perubahan modal.
d. Melakukan pengawasan dan pengendalian kuangan perusahaan yang dapat dilakukan dengan cara :
- Melakukan pemeriksaan akuntansi (auditing) laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip, norma dan etika yang benar.
- Mengevaluasi internal control (pengendalian intern)
- Mengawasi unsur-unsur yang mendukung keamanan keuangan perusahaan seperti petugas keamanan, alarm, kunci yang kuat, penerangan yang cukup dan lingkungan lainnya.
- Mengasuransikan harta perusahaan dengan baik.
5. Komunikasi bidang keuangan
Berbagai bentuk komunikasi di bidang keuangan perusahaan antara lain pada saat:
a. Perencanaan keuangan perusahaan melalui rapat, usulan anggaran, pembuatan proposal pinjaman, pembuatan dan penjualan saham, dan koordinasi dalam persiapan internal control
b. Pengaturan organisasi keuangan perusahaan melalui rapat dan analisis keuangan
c. Proses akuntansi sejak adanya transaksi keuangan perusahaan hingga pelaporan keuangan yang lebih diutamakan secara tertulis.
d. Pengawasan keuangan perusahaan sejak usulan mencari auditor hingga pelaksanaan pemeriksaan keuangannnya baik secara tertulis maupun tidak tertulis.
Bentuk-bentuk komunikasi lain seperti komunikasi formal, informal, langsung dan tidak langsung dan lain-lain dengan menggunakan berbagai media komunikasi.

4.8 Komunikasi Bidang Perkantoran (Administrasi)

Salah satu bentuk komunikasi dalam kegiatan bisnis adalah komunikasi di kantor yang merupakan pusat kegiatan perusahaan yang intinya adalah komunikasi secara tertulis berupa surat-menyurat termasuk korespondensi, bentuk tata usaha lainnya, dokumentasi dan hubungan antar karyawan diantaor atau hubnungan antara pihak perusahaan dengan nasabah atau rekanan di kantor. Pengkajian mewngenai surat menyurat dan komunikasi di kantor dapat meliputi :
1. Pengertian surat.
Surat merupakan suatu bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampiakn informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain.
2. Fungsi surat.
Surat berfungsi untuk::
a. Pemberitahuan, permintaan, permohonan, buah fikiran, gagasan.
b. Alat bukti tertulis atau dokumentasi seperti surat perjanjian, akte, surat izin usaha, surat izintempat usaha dan lain-lain.
c. Alat untuk mengingat berupa surat-surat yang di arsipkan.
d. Bukti historis.
e. Pedoman kerja seperti surat perintah, surat keputusan dan lain-lain.
3. Pengelompokan surat
Surat dikelompokkan menjadi:
a. Surat pribadi bersifat personal,santai,tidak ada format baku.
b. Surat dinas berkaitan dengan tugas kedinasan suatu instansi.
c. Surat bisnis berkaitan dengan kegiatan bisnis.
4. Bagian-Bagian surat
a. Kepala atau kop surat meliputi nama dan alamat lengakp lembaga.
b. Tanggal surat (waktu penulisan surat).
c. Nomor, lampiran dan perihal menggunakan kode yang dianut.
d. Nama dan alamat surat.
e. Salam pembuka menggunakan kalimat yang lazim.
f. Isi surat yang jelas.
g. Salam penutup yang lazim.
h. Tanda tangan, nama jelas dan jabatan pengirim termasuk cap.
i. Tembusan kepada phak terkait dan arsip.
j. Intitial pembuat konsep dan pejabat.
5. Bentuk-bentuk surat bisnis
Bentuk-bentuk surat bisnis sangat banyak dan beraneka ragam diantaranya Surat Pesanan, Surat Aduan Pelayanan, Surat Permintaan Informasi, Surat Ucapan Selamat, Surat Pindah Alamat, Surat Tagihan Pembayaran dan lain-lain.

Contoh-contoh bentuk-bentuk surat tersebut antara lain sebagai berikut :


a. Contoh Surat Resmi


b. Surat Pesanan


c. Surat konfirmasi


h. Surat Aduan


e. Surat Permintaan Informasi


f. Surat Ucapan Selamat


g. Surat Pemberitahuan Pindah Alamat



h. Surat Tagihan


i. Surat Peringatan





4.9 Soal-soal Latihan

1. Jelaskan peranan komunikasi dibidang bisnis
2. Ungkapkan berbagai bidang-bidang penerapan komunikasi dibidang bisnis
3. Jelaskan bentuk penerapan komunikasi disaat akan menentukan jenis bisnis
4. Jelaskan contoh-contoh komunikasi dalam memperoleh Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP) dan Surat Izin Tempat Perusahaan (SITU)
5. Jelaskan penerapan komunikasi di bidang produksi dan bidang pemasaran
6. Jelaskan dengan contoh-contoh implementasi komunikasi di bidang keuangan
7. Bentuk-bentuk komunikasi bidang personalia tercermin sejak pengaturan kepegawaian yang meliputi penerimaan pegawai, penempatan pegawai hingga pembinaan pegawai dan pemutusan hubungan kerjanya. Jelaskan.
8. Buatkan contoh-contoh surat-surat bisnis.


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zainal. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Surat Dinas,
Jakarta, Penerbit Akademika Pressindo, 1996.
Davis, Duane: Cosenza, Robert M., Business Research for Decesion
Making, Third Edition, California: Wadsworth Publishing
Company, 1993.
Himstreet, William C; Baty, Wayne Murlin, Business
Communications; Principles and Methods, Boston; PWS-Kent
Publishing Company, 1990.
Jeff Madura, Diterjemahkan oleh Saroyini W. R. Salib Pengantar
Bisnis, Buku 1 & 2 Penerbit Salemba Empat, 2001.
Murphy, Herta A; Hildebrandt, Herbert W, Effective in Business
Communications, Sixth Edition, New York, McGraw-Hill. Inc,
1993
Raymond McLeod, Jr. Diterjemahkan oleh Hendra Teguh, Sistem
Informasi Manajemen, Edisi Indonesia, Penerbit Simon &
Schuster(Asia), Pte. Ltd.
Thill, John V, Bovee, Courtland L, Excellenece in Business
Communications, Second Edition, International Edition,
New York, McGraw-Hill Inc, 1993.










BAHAN AJAR

KOMUNIKASI BISNIS





Oleh

Mustafid




Dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Lasmpung
2007
Hidup berawal dari Mimpi


Pepatah : " Orang Yang Berbahagia BukanlahOrang Yang Hebat Dalam Degala Hal, Tapi Orang Yang Mampu Menemukan Hal Sederhana Dalam Hidupnya Dan Mengucap Kata Syukur.